Kamis, 12 April 2012

Tokoh - Bung Karno



 
Melihat Bung Karno dan Sarinem dalam Bingkai
Image removed by sender.Indra Akuntono
"Ketika Bung Karno tengah menyapa dan bercakap-cakap dengan seorang "Sarinem", rakyat yang dicintainya dan diperjuangkannya. Koleksi : Dok. Kel, P Prabowo dalam pameran foto Bung Karno "Aku Melihat Indonesia".
Minggu, 26 Juni 2011 | 08:32 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Langkah Anis terhenti di depan sebuah bingkai foto yang terpancang di dinding Galeri Cipta II Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (25/6/2011). Sosok yang ada dalam foto itu adalah seorang pemimpin besar bangsa ini. Dia lah Soekarno, yang akrab disapa Bung Karno. Berbagai fotonya dipamerkan dalam pameran foto yang bertajuk "Bung Karno Melihat Indonesia", 13-25 Juni 2011. Foto dokumen Pranenda Prabowo lah yang membuat langkah Anis terhenti. Di dalam foto itu, terlihat Bung Karno tengah berbincang dengan seorang wanita tua. Sarinem namanya.
Dari sekian foto Bung Karno yang dipamerkan, sejumlah pengunjung memilih foto ini karena dinilai menggetarkan dan menyentuh emosi.
"Bagaimana dalam foto ini ia (Bung Karno) terlihat sangat memperhatikan rakyat kecil. Sekarang ini presiden sulit seperti itu, mungkin kareena terlalu kebanyakan pengawal," kata Anis, Sabtu (25/6/2011).
Pengunjung lainnya, Sures menilai, foto "Sarinem" sangat natural. "Tidak nampak dibuat-buat," ujarnya.
Baik Sures maupun Anis menganggap, meski hanya melihat sosoknya melalui foto, getaran semangat nasionalisme Bung kArno bisa mereka rasakan. "Bung Karno seperti mempunyai daya magis yang menebarkan pesona kewibawaan dan keramahan kepada rakyatnya. Hal inilah yang terpancar dari foto dan karya-karyanya," ujar dia.
Dalam sebuah puisinya, Bung Karno menuliskan, "Wahai engkau rakyatku, saudara sebangsaku, putra-putri dan sahabatku. Aku ingin mengajakmu mendengarkan lautan membanting di pantai bergelora. Aku ingin mengajakmu melihat awan putih berarak di angkasa. Aku ingin mengajakmu mendengarkan burung perkutut di pepuhunan. Aku ingin mengajakmu mengetahui lebih dalam bagaimana aku melihat Indonesia."
Yudha, seorang pemuda yang sangat fanatik dengan Bung Karno mengungkapkan, tokoh idolanya itu memang tidak bisa diragukan lagi sosok ketokohannya. Bung Karno dinilainya selalu bisa menempatkan diri dengan rakyatnya dan mampu mensejajarkan diri dengan para tokoh di seluruh dunia.
"Ia dekat dengan rakyat dan seorang sahabat yang tidak lupa asalnya, tidak menciptakan sekat dan memang begitulah seharusnya seorang pemimpin. Ketokohannya setara dengan tokoh-tokoh dunia pada masanya. Terutama para pemimpin yang mengkritisi kebijakan-kebijakan Amerika. Saat ini, bahkan terbentuk opini membenci Amerika adalah tindakan teroris. Stigmanya seperti itu," kata Yudha.
Setelah di Jakarta, "getaran" Bung Karno juga akan sampai di Bandung, Jawa Barat. Pameran foto yang sama akan digelar di Bandung pada 24-30 Juni 2011.

Demo BBM


Demo BBM Naik, Aksi 27 Maret – Adrian Napitupulu, salah satu aktivis Benteng Demokrasi Rakyat alias Bendera menyatakan, bahwa demo BBM naik, ‘Aksi 27 Maret’ akan dilakukan serentak di 33 propinsi di Indonesia, serta sekitar 340 kabupaten dan kota. Berdasarkan informasi dan perkiraan peserta Demo BBM Naik, Aksi 27 Maret ini akan mencapai 2,5 juta orang.
Menurut Andrian, massa terbesar ini melibatkan massa dari berbagai kalangan mulai dari kaum buruh, kaum petani, kaum nelayan, PKL, aktivis mahasiswa serta beberapa partai aksi massa berpusat di ibukota propinsi Sedangkan aksi dalam skala kecil dilakukan di ibukota kabupaten hingga kantor-kantor kecamatan dan kelurahan.
Masih menurut Andrian yang dikonfirmasi melalu blackberry messenger kepada okezone Minggu (25/3/2012) kemarin, demo BBM naik Aksi 27 Maret ini akan menjadi sejarah demo terbesar di Indonesia bahkan terbesar di dunia. Tidak lain karena demo BBM naik, Aksi 27 Maret dilakukan serentak dalam 1 hari dalam jumlah massa yang besar dari lintas sektor.
demo bbm aksi 27 maretIa juga mengatakan bila solidaritas pasif turut dalam perhitungan maka jumlah pendemo tentu bisa melebihi 2,5 jutaorang. Demo BBM naik Aksi 27 Maret besar-besaran ini di klaim akan mengalahkan jumlah demo di Mesir saat menjatuhkan pemerintahan Husni Mubarak serta mengalahkan jumlah massa demonstrasi Tunisia yang menjatuhkan Ben Ali.
Hingga saat ini tuntutan pendemo mengerucut kepada 3 hal utama Yang pertama tentu penolak terhadap kenaikan BBM, tuntutan nasionalisasi aset pertambangan dan migas serta tuntuan turunnya pemerintahan SBY-Budiono. Perbedaan demo BBM naik Aksi 27 Maret dengan demonstrasi di negara lain adalah kepemimpinan isu, demo dan lapangan dipegang oleh mahasiswa dan buruh. Sedangkan di negara lain kepemimpinan umumnya dipegang oleh partai oposisi.
Hal inilah yang menyebabkan Presiden SBY mengkategorikan demo BBM naik Aksi 27 Maret ini dengan sebutan ‘Gerakan Aneh’. Tidak lain karena pola gerak, mekanisme komunikasi antara kelompok menyebabkan kepemimpinan tunggal demonstrasi sulit di identifikasi.

Pengertian dan Penjelasan Tentang Organisasi, Perilaku Individu, dan Interpersonal


Organisasi

1.     Organisasi Menurut Stoner.

Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.

2.     Organisasi Menurut James D. Mooney.

Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

3.     Organisasi Menurut Chester I. Bernard.

Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Pengertian Organisasi.
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan/interaksi, dan adanya batasan – batasan.
Contoh :
Dimana suatu saat di komplek perumahan saya, saya di pilih untuk menjadi ketua Karang Taruna. Disitu saya banyak mengadakan kegiatan – kegiatan positif seperti, mengadakan acara 17 Agustus, bakti sosial, kerja bakti, pengajian remaja, senam rutin, dll. Tak lupa juga di dalam suatu organisasi yang saya jalankan, disitu ada banyak teman – teman yang membantu saya yang juga mempunyai tujuan yang sama dengan saya yaitu untuk memajukan kreatifitas para warga yang ada di komplek perumahan saya, sekaligus untuk mempererat tali silaturahmi.





Perilaku Individu

Pengertian Perilaku Individu.

Menurut Gibson Cs. (1996),
Menyatakan perilaku individu adalahsegala sesuatu yang dilakukan seseorang, seperti : berbicara, berjalan,berfikir atau tindakan dari suatu sikap. Sedangkan menurut

Kurt Levin :perilaku ( Behavior = B ),
Individu pada dasarnya merupakan fungsi dariinterakasi antara Person/individu (P) yang bersangkutan dengan lingkungan (Enviroment = E).

Dari pengertian tersebut perilaku individu dapat diartikan sebagai suatu sikap atau tindakan serta segala sesuatu yang dilakukan manusia baik yang dilakukan dalam bekerja maupun diluar pekerjaan seperti berbicara, bertukar pendapat, berjalan dan sebagainya. Setiap individu mempunyai karakteristik yang berbeda, sehingga setiap manusia mempunyai keunikan-keunikan tersendiri. Oleh sebab itu antara individu yang satu dengan yang lain pasti mempunyai perbedaan-perbedaan.

Ada beberapa alasan mengapa manusia berperilaku berbeda :

1. Manusia berbeda perilakunya karena kemampuannya tidak sama.
2. Manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda.
3. Orang berfikir tentang masa depan dan membuat pilihan tentangbagaimana bertindak.
4. Seseorang memahami lingkungannya dalam hubungannya denganpengalaman masa lalu dan kebutuhannya.
5. Seseorang mempunyai reaksi-reaksi tidak senang.
6. Banyak faktor yang menentukan sikap dan perilaku seseorang.
PERILAKU INDIVIDU.

1. Perilaku individu adalah suatu sikap atau tindakan serta segala sesuatu yang dilakukan manusia baik yang dilakukan dalam bekerja maupundiluar pekerjaan.
2. Perilaku individu antara individu yang satu dengan yang lainmempunyai perbedaan. Perbedaan tersebut disebabkan perbedaankemampuan, kebutuhan, pengaruh masa lalu maupun pengaruh biografis.
3. Kemampuan individu meliputi kemampuan intelektual ( intellectual abilities) dan kemampuan fisik ( physic abilities)
4. Karakteristik biografis individu ( biographycal characteristics)
meliputiusia, ras, gender, dan masa jabatan.
5. Dalam memahami perilaku individu dapat dilihat dari dua pendekatan, yang saling bertolak belakang, yaitu: behaviorisme dan holistik atauhumanisme. Kedua pendekatan ini memiliki implikasi yang luasterhadap proses pendidikan.




Interpersonal
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan kepada pihak lain untuk mendapatkan umpan balik, baik secara langsung (face to face) maupun dengan media. Berdasarkan definisi ini maka terdapat kelompok maya atau faktual (Burgon & Huffner, 2002). Contoh kelompok maya, misalnya komunikasi melalui internet (chatting, face book, email, etc.). Berkembangnya kelompok maya ini karena perkembangan teknologi media komunikasi.
Terdapat definisi lain tentang komunikasi interpersonal, yaitu suatu proses komunikasi yang bersetting pada objek-objek sosial untuk mengetahui pemaknaan suatu stimulus (dalam hal ini: informasi/pesan) (McDavid & Harari).
          Fungsi Komunikasi interpersonal sebagai berikut :
  1. Untuk mendapatkan respon/ umpan balik. Hal ini sebagai salah satu tanda efektivitas proses komunikasi. Bayangkan bagaimana kalau tidak ada umpan balik, saat Anda berkomunikasi dengan orang lain. Bagaimana kalau Anda sms ke orang lain tetapi tidak dibalas?
  2. Untuk melakukan antisipasi setelah mengevaluasi respon/ umpan balik. Contohnya, setelah apa yang akan kita lakukan setelah mengetahui lawan bicara kita kurang nyaman diajak berbincang.
  3. Untuk melakukan kontrol terhadap lingkungan sosial, yaitu kita dapat melakukan modifikasi perilaku orang lain dengan cara persuasi. Misalnya, iklan yang arahnya membujuk orang lain.
Maha bijaksana Tuhan yang telah mengatur proses komunikasi intrapersonal yang melibatkan beberapa unsur atau elemen sebagai berikut (Burgon & Huffner, 2002).
  1. Sensasi, yaitu proses menangkap stimulus (pesan/informasi verbal maupun non verbal). Pada saat berada pada proses sensasi ini maka panca indera manusia sangat dibutuhkan, khususnya mata dan telinga.
  2. Persepsi, yaitu proses memberikan makna terhadap informasi yang ditangkap oleh sensasi. Pemberian makna ini melibatkan unsur subyektif. Contohnya, evaluasi komunikan terhadap proses komunikasi, nyaman tidakkah proses komunikasi  dengan orang tersebut?
  3. Memori, yaitu proses penyimpanan informasi dan evaluasinya dalam kognitif individu. Kemudian informasi dan evaluasi komunikasi tersebut akan dikeluarkan atau diingat kembali pada suatu saat, baik sadar maupun tidak sadar. Proses pengingatan kembali ini yang disebut sebagai recalling.
  4. Berpikir, yaitu proses mengolah dan memanipulasi informasi untuk memenuhi kebutuhan atau menyelesaikan masalah. Proses ini meliputi pengambilan keputusan, pemecahan masalah dan berfikir kreatif. Setelah mendapatkan evaluasi terhadap proses komunikasi interpersonal maka ada antisipasi terhadap proses komunikasi yang selanjutnya. Contohnya, jika kita merasa tidak nyaman berkomunikasi dengan dosen maka kita mempunyai cara untuk antisipasi agar komunikasi di kemudian hari menjadi lancar.
             Seringkali komunikan tidak saling memahami maksud pesan atau informasi dari lawan bicaranya. Hal ini disebabkan beberapa masalah antara :
       A. Komunikator.
  1. Hambatan biologis, misalnya komunikator gagap.
  2. Hambatan psikologis, misalnya komunikator yang gugup.
  3. Hambatan gender, misalnya perempuan tidak bersedia terbuka terhadap lawan bicaranya yang laki-laki.
       B. Media.
  1. Hambatan teknis, misalnya masalah pada teknologi komunikasi (microphone, telepon, power point, dan lain sebagainya).
  2. Hambatan geografis, misalnya blank spot pada daerah tertentu sehingga signal HP tidak dapat ditangkap.
  3. Hambatan simbol/ bahasa, yaitu perbedaan bahasa yang digunakan pada komunitas tertentu. Misalnya kata-kata “wis mari” versi orang Jawa Tengah diartikan sebagai sudah sembuh dari sakit sedangkan versi orang Jawa Timur diartikan sudah selesai mengerjakan sesuatu.
  4. Hambatan budaya, yaitu perbedaan budaya yang mempengaruhi proses komunikasi.

       C. Komunikate.
  1. Hambatan biologis, misalnya komunikate yang tuli.
  2. Hambatan psikologis, misalnya komunikate yang tidak berkonsentrasi dengan pembicaraan.
  3. Hambatan gender, misalnya seorang perempuan akan tersipu malu jika membicarakan masalah seksual dengan seorang lelaki.