Jumat, 11 Oktober 2013

Etika Bisnis - Tugas Kedua


ETIKA BISNIS
TUGAS KE – 2

Hakikat Bisnis
Adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan manusia ( produk atau jasa ) yang bermanfaat bagi masyarakat. Businessman ( seorang pebisnis ) akan selalu melihat adanya kebutuhan masyarakat dan kemudian mencoba untuk melayani secara baik sehingga masyarakat menjadi puas dan senang. Dari kepuasan masyarakat itulah si pebisnis akan mendapatkan keuntungan dan pengembangan usahanya.


Karakteristik Profesi Bisnis
Menurut Kanter, profesi adalah pekerjaan dari suatu kelompok terbatas orang – orang yang memiliki keahlian khusus yang diperolehnya melalui training atau pengalaman lainnya.
Secara lebih rinci, pengertian profesi dalam konteks ini ditandai oleh ciri – ciri sebagai berikut :
-          Profesi adalah suatu pekerjaan mulia
-          Untuk menekuni profesi ini diperlukan pengetahuan, keahlian, dan keterampilan tinggi
-          Memerlukan komitmen moral yang ketat
-          Profesi berdampak luas bagi kepentingan masyarakat umum
-          Profesi mampu memberikan penghasilan bagi penyandang profesi untuk hidup layak

Pergeseran Paradigma dari Pendekatan Stockholder ke Stakeholder
Penerapan etika bisnis ini merupakan penerapan dari konsep “Stake Holder” sebagain pengganti dari konsep lama yaitu konsep “Stock Holder”. Pengusaha yang menerapkan konsep Stock Holder berusaha untuk mementingkan kepentingan para pemegang saham (stockholder) saja, dimana para pemegang saham tentu saja akan mementingkan kepentingannya, yaitu pengahasilan yang tinggi baginya yaitu yang berupa deviden atau pembagian laba serta harga saham di pasar bursa.
            Pihak lain yang terkait dalam kegiatan bisnis tidak hanya para pemegang saham saja, akan tetapi masih banyak lagi contohnya seperti :
1.      Pekerja / karyawan
2.      Konsumen
3.      Kreditur
4.      Lembaga – lembaga keuangan
5.      Pemerintah

Tanggung Jawab Moral dan Sosial Bisnis
Tanggung jawab perusahaan adalah tindakan dan kebijakan perusahaan dalam berinteraksi yang didasarkan pada etika. Secara umum etika dipahami sebagai aturan tentang prinsip dan nilai moral yang mengarahkan perilaku seseorang atau kelompok masyarakat mengenai baik atau buruk dalam pengambilan keputusan.
            Terdapat 3 pendekatan dalam pembentukan tanggung jawab sosial :
1.      Pendekatan moral,yaitu tindakan yang didasarkan pada prinsip kesatuan
2.      Pendekatan kepentingan bersama, yaitu bahwa kebijakan moral harus didasarkan pada standar kebersamaan, kewajara, dan kebebasan yang bertanggung jawab
3.      Kebijakan bermanfaat, yaitu tanggung jawab sosial yang didasarkan pada nilai apa yang dilakukan perusahaan menghasilkan manfaat besar bagi pihak berkepentingan secara adil.

Kode Etik Perusahaan
Menurut Patrick Murphy, kode etik atau kadang – kadang disebut code of conduct. Ini menyangkut kebijakan etis perusahaan berhubungan dengan kesulitan yang bisa timbul seperti seperti konflik kepentingan, hubungan dengan pesaing dan pemasok, menerima hadiah, sumbangan dan sebagainya.
            Bila perusahaan memiliki kode etik sendiri, ia mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan perusahaan yang tidak memilikinya. Berikut manfaat dari kode etik perusahaan :


1.      Kode etik dapat meningkatkan kredibilitas perusahaan
2.      Kode etik dapat membantu menghilangkan grey area dibidang etika
3.      Kode etik menjelaskan bagimana perusahaan menilai tanggung jawab sosialnya
4.      Kode etik menyediakan bagi perusahaan dan dunia bisnis pada umumnya, kemungkinan untuk mengatur diri sendiri.

Menurut Stephen R Covey, Sebuah keputusan yang baik adalah yang bisa menyeimbangkan ke – 4 kompetensi tubuh (PQ), intelektual (IQ), hati(EQ), dan jiwa (SQ)
          Saya setuju dengan pendapat Stephen R. Covey, karena pernyataan tersebut menegaskan bahwa kita bertanggung jawab atas kehidupan dan perilaku kita. Karena perilaku adalah fungsi dari keputusan, bukan fungsi dari kondisi. Kita mempunyai tanggung jawab untuk membuat segala sesuatunya terjadi, jadi jika kita ingin mengambil keputusan agar sesuai dengan tujuanyang kita inginkan maka pada saat proses pengambilan keputusan harus ada keseimbangan antara ke – 4 unsur diatas agar terciptanya harmonisasi kehidupan.


           


Tidak ada komentar:

Posting Komentar